PEMBENTUKAN CITRA (Dewi Lasmawati, Irma Darmawati)


PERMASALAHAN
sumber :mediaindonesia.com
Dewasa ini perkembangan perbankan semakin meningkat. Banyak bermunculan bank-bank baru yang membuat persaingan perbankan semakin ketat. Banyak cara yang di tempuh untuk menarik nasabah, seperti pemberian hadiah, souvenir, cash back, dan lain-lain.

Namun dibalik perkembangan yang pesat seperti kita ketahui, beberapa bulan yang lalu baru saja terjadi kasus pembobolan Bank Citibank yang dilakukan oleh karyawannya sendiri. Hal ini tentu akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap system perbankan. Hal ini tidak hanya berdampak buruk pada Citibank saja, namun juga berdampak buruk pada bank-bank yang lain seperti Bank BCA.

Banyak nasabah yang mempertanyakan akan keamanan dana mereka. Para nasabah resah akan system perbankan. Nasabah khawatir jika dana mereka tiba-tiba hilang.
sumber : beritasatu.com
Bank BCA melakukan berbagai cara agar kepercayaan nasabah tetap terjaga. Meyakinkan para nasabah jika dana mereka aman. Hal ini dilakukan melalui sosialisasi-sosialisasi, gathering, program Gebyar BCA, serta Welcome to BCA.
Dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan diharapakan dapat tetap menjaga kepercayaan nasabah terhadap kualitas Bank BCA. Hubungan dengan para nasabah juga akan terjalin dengan baik..

PENYEBAB PERMASALAHAN
Di era globalisasi sekarang ini,industri keuangan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya usaha- usaha di bidang keuangan baik yang berbentuk bank maupun non bank. Lembaga keuangan berbentuk bank diantaranya, BRI, BNI, BCA, Bank Mandiri, Bank Jabar, BPR, dan sebagainya. Sedangkan lembaga keuangan non bank seperti, penggadaian, asuransi, dana pensiun, sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (ferchising), koperasi unit desa (KUD), dan koperasi simpan pinjam (KOSIPA), yang kegiatan usahanya menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.
Berkaitan dengan semakin mendominasinya sektor layanan perbankan dan semakin ketatnya industri perbankan dewasa ini, maka dampak langsung atas kondisi tersebut menjadikan para konsumen (nasabah) lebih bersifat penuntut, dan menguasai informasi. Para ahli menyatakan bahwa perusahaan yang dapat bertahan hidup di pasar dan memenangkan persaingan adalah perusahaan yang berorientasi pada konsumen atau berorientasi pada  pelayanan(Sudarmadi, 2005: 33).
Kondisi tersebut menuntut seluruh perusahaan dalam bidang perbankan untuk lebih mampu menghadirkan layanan yang memiliki nilai tinggi serta mampu menumbuhkan pelayanan yang baik bagi nasabah. Hal ini untuk menarik nasabah agar mampu bersaing dan menguasai pangsa pasar, yang berpengaruh terhadap citra (image) perusahaan Bank dimata  konsumen (nasabah).
Persaingan diantara sejumlah perbankan seperti, BRI, BNI, BCA, Bank Mandiri, Bank Jabar, BPR dan Bank lainnya semakin ketat, Mereka berlomba-lomba meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah. Dimana prioritas utama sebuah perbankan dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang baik akan memiliki dampak terhadap citra (image) perusahaan Bank dimata konsumen. Karena dengan membentuk citra yang baik konsumen (nasabah) mempunyai kesan positif terhadap perusahaan (bank), sedangkan citra yang kurang baik berarti konsumen (nasabah) mempunyai kesan yang negatif.
Citra terbentuk dari bagaimana perusahaan melaksanakan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi layanan, oleh sebab itu untuk dapat menghasilkan citra atau kesan positif dimata konsumen maka hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan adalah dari segi kualitas pelayanan yang diberikan oleh sebuah organisasi perusahaan (Hermawan Kartajaya, 2000:43).
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah bank tertua di Indonesia ini telah melakukan berbagai cara dalam pembentukan citra (image) perusahaannya. PT BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten. Sehingga BRI berusaha untuk selalu tetap menjadi bank yang dapat diterima di masyarakat dengan  membentuk  citra BRI yang baik dibenak konsumen, Salah satunya dengan meningkatkan kualitas  pelayanan. Selain itu BRI membuka  kantor cabang yang tersebar di wilayah Kabupaten/Kotamadya dan kantor-kantor unit yang merangkap sebagai kantor kas yang tersebar di Kecamatan.

ANALISIS PERMASALAHAN
Dalam bukunya The Marketer’s Guide to Public Relations, Thomas L Harris mengatakan, Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and customer through credible communicayion of information on impression that identify companies and their products with the needs concerns of customers
Secara umum dapat diartikan, Marketing Public Relations adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian sprogram-program yang dapat merangsang pembelian dan keuapasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keingian dan kepentingan bagi para konsumennya.
Menurut Thomas L. Harris, pencetus pertama konsep Marketing Public Relations dalam bukunya berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations dengan konsepsinya sebagai berikut : “Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and customer through credible communication of information and impression that identify companies and their products with the needs, concern of customer”.
Marketing Public Relations (MPR) merupakan proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen. (Ruslan,2002:p.253).
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Marketing Public Relations merupakan perpaduan pelaksanaan program dan strategi pemasaran (marketing strategy implementation) dengan tkivitas program kerja public relations (work program of Public relations). Dalam pelaksanaannya terdapat tiga strategi penting, yakni
1.      Pull strategy, public relations memiliki dan harus mengembangkan kekuatan untuk menarik perhatian publik.
2.      Push strategy, public relations memiliki kekuatan untuk mendorong berhasilnya pemasaran.
3.      Pass strategy, public relations memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menciptakan opini publik yang menguntungkan
Jelas, marketing dalam Marketing Public Relations tidaklah dalam pengertian sempit.Tetapi berkaitan dengan aspek-aspek perluasan pengaruh, informative, peusasif, dan edukatif, baik segi perluasan pemasaran ( makes a marketing) atas suatu produk atau jasa, maupun yang berkaitan

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Sudah sejak lama BCA melakukan kegiatan public relation dengan membuat acara di televisi. Bahkan, saat ini BCA telah memiliki dua program di dua stasiun televisi Yaitu Gebyar BCA di Indosiar dan welcome to BCA. Kedua acara tersebut dimanfaatkan BCA sebagai media komunikasi dan edukasi, sehingga akan tercipta relationship yang kuat dengan customer-nya. Jadi, wajar saja kalau brand BCA menduduki peringkat pertama awareness (top of mind) dalam jajaran bank di Indonesia.
BCA selalu berusaha berinteraksi dengan nasabahnya melalui berbagai cara. Salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan BCA adalah melalui Gebyar BCA. Gebyar BCA adalah program televisi yang bersifat edutainment dan dikemas dalam bentuk variety show, disiarkan langsung dari Balai Sarbini-Jakarta, setiap dua minggu sekali pada hari Sabtu, pukul 21:00 – 22:00 WIB.
Melalui program Gebyar BCA, BCA menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia baik yang sudah menjadi nasabah maupun yang belum. Sebagai kegiatan public relations yang bersifat edutainment, Gebyar BCA menayangkan berbagai informasi mengenai produk-produk dan fasilitas perbankan terbaru, dan bagaimana cara memanfaatkannya, untuk diketahui masyarakat luas.
Acara Gebyar BCA dikemas secara apik dan menarik, dengan menghadirkan bintang-bintang dunia hiburan dari dalam atau luar negeri, dan diselingi komedi juga kuis interaktif berhadiah jutaan rupiah. Gebyar BCA merupakan acara variety show yang pertama yang disponsori secara eksklusif oleh bank dan salah satu acara variety show yang bertahan paling lama.
Selain public relation, perlu juga dilakukan berbagai kegiatan atau event. Misalnya kepada segmen pasar remaja intelektual. Segmen pasar remaja ini, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan eksekutif muda, merupakan pasar yang cerdas yang mampu mendefinisikan kelebihan-kelebihan perusahaan Anda lebih cepat. Juga, dengan kemampuan intelektualnya, segmen pasar ini akan bisa menjadi influencer atau customer yang mampu mempengaruhi orang-orang disekitarnya untuk bisa menjadi customer.
Selain berbagai kegiatan marketing yang dilakukan, Bank BCA juga membentuk citra dengan cara melakukan kegiatan CSR (corporate social responsibility). Kegiatan yang dilakukan misalnya adalah pemberian zakat pada idul fitri, santunan pada anak yatim dan orang tidak mampu, pemberian hewan kurban, serta mengadakan acara buka puasa bersama orang-orang tidak mampu dan anak yatim.

DUKUNGAN TEORI
Jika dalam proses public relations digabarkan sebagai input-output, maka proses intern dalam model ini adalah proses pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang memberikan, dan outoput adalah tanggapan atau perilaku tertentu.
Citra digambarkan melalui persepsi, kognisi, motivasi dan sikap yang dimiliki individu.
“Proses-proses psikodinamis yang berlangsung pada individu konsumen berkisar antara komponen-komponen persepsi, kognisi, motivasi dan sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu sendiri diartikan sebagai mental representation (citra) dan stimulus”. (Nimpoeno, 986;9-10)
Model pembentukan citra ini menunjukan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respon. Rangsangan yang diberikan tersebut dapat diterima atau ditolak.
Dalam penelitian ini stimulus berupa pesan yang disampaikan melalui kegiatan employee relations.
Pesan terdiri dari struktur pesan, gaya pesan, appeals pesan (imbauan pesan). Struktur pesan ditunjukan dengan pola penyimpulan (tersirat dan tersurat), pola urutan argumentasi (pola yang dulu argumentasi yang disenangi atau argumentasi yang tidak disenangi), pola objektivitas (satu sisi atau dua sisi). Gaya pesan menunjukan variasi linguistik dalam penyampaian pesan (perulangan, kemudahan dimengerti, pembendaharaan kata). Appeals pesan mengacu pada motif-motif psikologi yang dikandung pesan (rasinal-emosional, fear appeals, reward appeals). (Rahkmat, 1997;63)
Persepsi merupakan hasil pengamatan terhadap unsure lingkungan dikaitkan dengan sebuah proses pemaknaan, berarti pemberian makna seorang individu tergantung pada pengalaman mengenai stimulus. Hal ini penting sebagai perkembangan citra.
Kognisi adalah suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus yang dapat timbul jika stimulus telah dimengerti yang mana hal ini akan tergantung pada terpaan informasi.
Respon yang diinginkan pemberi stimulus digerakan oleh motivasi dan sikap yang terburuk. Motif adalah kesadaran dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tetentu dalam mencapai tujuan.
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide situasi atau nilai. Sikap tidak sama dengan prilaku tapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku tertentu dengan cara tertentu terhadap obyek sikap. Sikap mendorong aspek evaluatif yaitu rasa suka dan sikap dapat diperteguh atau diubah.
Konsep citra dalam dunia bisnis telah berkembang dan menjadi perhatian pemasar, citra perusahaan memiliki beberapa makna ada perusahaan yang dinilai baik, biasa saja dan ada yang dinilai kurang bahkan tidak baik, citra yang baik dari suatu organisasi akan mempunyai dampak yang menguntungkan, sedangkan citra yang jelek akan merugikan organisasi. Citra yang baik berarti masyarakat (khusunya konsumen) mempunyai kesan positif terhadap suatu organisasi,

KESIMPULAN
Berbagai cara akan terus dilakukan oleh sebuah perusahaan ataupun institusi untuk membentuk, menjaga, bahkan meningkatkan citra. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kelangsungan dari perusahaan tersebut. Agar perusahaan tersebut tidak tergilas persaingan ditengah perkembangan yang semakin pesat.
Dengan kegiatan-kegiatan marketing public relations yang dilakukan oleh Bank BCA diharapakan akan tetap menjaga dan menjalin hunbungan yang baik dengan nasabah. Karena dengan hubungan yang baik tentu akan menjadikan Bank BCA menjadi bank no. 1 di Indonesia bahkan di Asia.
Dan dengan kegiatan CSR, diharapkan akan dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Sehingga setiap cabang BCA dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar cabng tersebut.

REFERENSI

Moore, Fraizer, 2004, Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. ... Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya.

http://mpheenanovi89.wordpress.com/2011/07/17/pembentukan-citra-perusahaan/