LINGKUNGAN PEMASARAN (eva Nopiani)



sumber.annisafitria26.blogspot.com

Apakah yang dimaksud dengan lingkungan pemasaran?Lingkungan pemasaran terdiri dari para pelaku dan kekuatan kekuatan “yang di luar kendali” berdasarkan mana organisasi merancang strategi pemasaran mereka. Secara khusus dirumuskan sebagai berikut: lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya. 
Pemasaran merupakan bagian fungsi yang lebih berurusan dengan pelanggan
dibandingkan  fungsi  bisnis  lainya.  Berdasarakn  definisi  klasik  pemasaran
merupakan kemampuan atau kegiatan dari aktivitas bisnis yang mengarahkan
barang barang dan jasa dari produsen ke konsumen (AMA, 1935). Namun dengan
jalanya perkembangan zaman, khususnya di era modern ini, pemasaran telah
mengalami  evolusi  yang  bukan  hanya  mendasarakn  pada  kegiatan  untuk
menyalurkan barang dari tangan produsen ke konsumen. Menurut konsep modern
saat ini, pemasaran pada intinya adalah proses social dan manajerial dimana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain (Kotler
dan Armstrong, 2001).
Penyaluran nilai dan kepuasan merupakan target utama bagi seorang manajer
pemasaran. Dalam hal ini seorang manajer harus mampu memberikan keunggulan
dalam produk mereka untuk bisa diterima oleh pelanggan namun seorang manajer
pemasaran tersebut harus dituntut untuk menggunakan sumber daya perusahaan
seefektif  mungkin.  Hal  tersebut  menjadi  tantangan  tersendiri  bagi  manajer
tersebut. Lain halnya dengan tuntutan-tuntutan lain yang dibebankan pada manajer
pemasaran yang biasanya datang dari luar manajemen pemasaran itu sendiri.Hal
ini biasanya datang dari lingkungan yang disebut Lingkungan Pemasaran yang
secara bersamaan memberikan tantangan dan peluang secara bersamaan.
Dari tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh lingkungan pemasaran, maka manajer pemasaran dan bawahanya harus mampu menghadapinya secara bersamaan.Dalam kondisi yang demikian, manajer harus mampu memberikan nilai dan memenuhi kepuasan bagi pelangganya.
Kita dapat membedakan lingkungan mikro dan lingkungan makro suatu perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu: perusahaan, para pemasok bahan mentah, pasar perantara, para. pelanggan, pesaing, dan para anggota masyarakat. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan yang mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan, yaitu: faktor kependudukan ekonomi, fisik, teknologi, politik, hukum dan kekuatan sosial/budaya. Mula-mula, kita akan membahas lingkungan mikro perusahaan dan kemudian lingkungan makronya.

PERMASALAHAN

Dalam mencari peluang-peluang dan pemantauan ancaman-ancaman perusahaan harus memulai dengan lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan adalah tempat dimana perusahaan harus memulai penelitiannya atas peluang dan ancaman yang mungkin timbul. Lingkungan tidak akan berubah dengan perlahan dan dapat diramalkan, tetapi mampu menghasilkan kejutan-kejutan besar karena lingkungan pemasaran akan selalu berada pada perubahan yang terus menerus sehingga dapat mempengaruhi perusahaan.Para pemasar suatu barang harus memantau secara terus menerus keadaan lingkungan yang terus berubah-ubah dari pencairan dan pemprosesan informasi tentang perusahaan yang terjadi pada lingkungan perusahaan.
Tujuan pemantauan lingkungan adalah untuk memungkinkan perusahaan merencanakan rangkaian tindakan yang akan dilakukan dimasa akan datang. Peramalan tindakan merupakan proyek untuk masa depan dan pemantauan lingkungan juga berkepentingan terhadap pengambilan keputusan.Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya (Kotler 1997 : 75).Lingkungan perusahaan dibedakan kedalam dua bentuk yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.

ANALISIS PERMASALAHAN

1.                  Pengertian Lingkungan Pemasaran
Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuanmanajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.Perusahaan harus terus melakukan pengamatansecara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah.Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru.
Lingkungan pemasaran merupakan komponen kekuatan-kekuatan diluar aspek pemasaran yang dapat mempengaruhi kemampuan manajemen dalam membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan yang terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal (mikro &makro).

2.                  Ruang Lingkup Lingkungan Pemasaran
Di dalam Lingkungan pemasaran, lingkungan pemsaran dibagi menjadi 2 yaitu ;
1.    Lingkungan internal
2.    Lingkungan eksternal
1.    Lingkungan Internal ( Lingkungan Dalam )
Lingkungan internal adalah kegiatan – kegiatan di dalam perusahaan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Lingkungan internal dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
A.      Lingkungan internal pemasaran
Lingkungan internal pemasaran sering di sebut dengan bauran pemasaran ( marketing mix ),yaitu terdiri dari :
a.         Perencanaan produk ( product )
b.         Penetapan harga ( price )
c.         Promosi ( promotion )
d.        Saluran distribusi ( place )
B.       Lingkungan internal non-pemasaran
Adalah segala kegiatan fugsional atau operational perusahaan  ( selain kegiatan pemasaran ). Meskipun non-pemasaran , tetapi faktor ini berpengaruh besar terhadap proses pemasaran. Faktor ini adalah bagian dalam perusahaan diantaranya yaitu :
a.         Manajemen puncak
Menentukan misi, sasaran , strategi umum , dan kebijakan perusahaan. Rencana pemasaran tidak boleh menyimpang dan rencana pemasaran tersebut harus disetujui oleh manajemen puncak ( top managemen ).
b.         Bagian keuangan
Disini bagian keuangan harus berusaha memikirkan cara mencari dan menggunakan dana untuk rancana pemasaran.
c.         Bagian pembelian
Berusahan mencari atau memikirkan cara untuk mendapatkan pasokan dan bahan baku.
d.        Bagian manufaktur
Bagian ini bertugas bertanggung jawab dengan hasil yang diproduksi dengan mutu dan jumlah yang sesuai rencana.
e.         Bagian akunting
Bagian ini mengukur seberapa besar produk yang dihasilkan apakah sesuai dengan sasaran.
2.    Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal adalah faktor – faktor tidak langsung yang berada di luar kekuasaan atau kendali pasar.Faktor tersebut membuat pemasar atau perusahaan untuk menyesuaikan dengan lingkungan dalam hal mempertahankan produk atau mencari solusi agar konsumen menjadi loyal terhadap produk perusahaan. Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 ( dua ) yaitu ;

A.      Lingkungan Mikro.
Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar yaitu (Kotler 1997 : 76):
Tujuan utama setiap perusahaan adalah melayani dan memuaskan seperangkat kebutuhan khusus dari sebuah pasar sasaran yang terpilih yang menguntungkan perusahaan itu. Untukmelaksanakan tugas ini, perusahaan menghubungi jumlah pemasok bahan mentah dan perantara pasar untuk menjangkau para pelanggan sasarannya. Mata rantai pemasok, perusahaan, pemasaran/para perantara; para pelanggan itu merupakan inti sistem pemasaran suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan akan dipengaruhi oleh dua kelompok tambahan yaitu: sejumlah pesaing dan kelompok masyarakat. Manajemen perusahaan harus mengamati dan merencanakan segala sesuatu yang berkenaan dengan para pelaku itu.
a.         Perusahaan
Ketika merancang rencana pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkankelompok perusahaan yang lain, seperti: manajemen puncak, keuangan, riset danpengembangan, pembelian, manufaktur dan akunting.Secara keseluruhan, semua departemen ini memberikan dampak pada rencana dantindakan departemen pemasaran. Di bawah konsep pemasaran, semua fungsi ini harus“berpikir mengenai pelanggan”, dan harus bekerja dengan serasi untuk menyediakannilai dan kepuasan superior bagi pelanggan.
b.        Pemasok (suplier)
Para pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasatertentu.Perkembangan dalam lingkungan pemasok ini bisa sangat mempengaruhi pemasaran dimana manajer pemasaran perlu mengawasi harga-harga bahan baku karena kenaikan bahan baku bisa mempengaruhi harga jual dari produk yang akhirnya akan mengurangi pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan.Perkembangan dalam lingkungan “pemasok” dapat memberikan pengaruh yang amat berarti terhadap, pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan..
c.         Perantara Pemasaran (Marketing Intermediaries)
Para perantara pemasaran adalah perusahaanperusahaan yang membantu perusahaan itu dalam promosi, penjualan dan distribusi barang-barangnya kepada para pembeli terakhir.Mereka ini meliputi para perantara, perusahaan distribusi fisik, lembaga-lembaga jasa pemasaran, dan perantara bidang keuangan.
Mereka terbagi menjadi dua macam, yaitu agen perantara dan pedagang perantara.Agen perantara seperti agen, pialang, dan perwakilan produsen, yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau melakukan perjanjian dengan pihak lain, tapi tidak memiliki barang dagangan itu sendiri.
Para Agen Jasa Pemasaran Para agen jasa pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga penelitian pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran kesemuanya membantu perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat. Perusahaan menghadapi “keputusan untuk membuat atau membeli” jasa-jasa tersebut..
d.        Konsumen
Konsumen adalah objek utama yang harus selalu diperhatikan, keberhasilan meningkatkan jumlah barang yang dijual ditentukan oleh konsumen. Hubungan baik dengan konsumen menciptakan pasar sasaran yang membeli produk yang dihasilkan. Konsumen dapat memperlancar dan menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.
Suatu perusahaan berhubungan dengan para pemasok dan para perantara agar perusahaan itu dapat menyediakan produk dan jasa secara efisien kepada pasar sasarannya. Pasar sasaran dapat terdiri dari hanya satu atau lebih dari lima macam pelanggan berikut ini :
-          Pasar konsumen, merupakan individu-individu dan rumah tangga yang membeli produk dan jasa untuk konsumsi pribadi.
-          Pasar industri, merupakan organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa yang dibutuhkan.
-          Pasar penjual kembali. organisasi-Organisasi yang membeli produk dan jasa dengan untuk konsumsi pribadi.untuk memproduksi produk -produk dan jasa-jasa lainnya dengan maksud memperoleh keuntungan dan/atau mencapai sasaran lain.
-          Pasar pemerintah, merupakan lembaga-lembaga pemerintah yang membeli produk dan jasa agar menghasilkan pelayanan kepada masyarakat umum, atau mengalihkan barang dan jasa itu kepada pihak lain yang membutuhkannya.
-          Pasar internasional, merupakan pembeli yang terdapat di luar negeri, termasuk konsumen, produsen, penjual kembali, dan pemerintah asing.
e.         Para pesaing (Competitors)
Jarang sekali suatu organisasi hanya sendirian dalam usahanya melayani sekelompok pasar pelanggan. Usahanya untuk membangun sistem yang efisien guna melayani pasar itu disaingi oleh usaha serupa dari pihak lain. Sistem pemasaran perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi, dimonitor, dan dikalahkan untuk memperoleh dan mempertahankan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan yang bersangkutan.
Lingkungan persaingan itu bukan hanya terdiri dari perusahaan lain, tetapi juga hal-hal yang lebih mendasar. Cara terbaik bagi perusahaan untuk menguasai atau memenangkan persaingan itu adalah dengan mengambil sudut pandang pelanggan.
Suatu pengamatan yang mendasar tentang bersaing secara efektif sekarang dapat dirangkumkan.Perusahaan harus mengindahkan empat dimensi pokok yang dapat disebut empat C kedudukan pasarnya. Perusahaan harus mengindahkan keadaan pelanggan (customers) saluran distribusi (channels), persaingan (competition), dan ciri-cirinya sendiri sebagai sebuah perusahaan (company). Keberhasilan pemasaran merupakan suatu soal bagaimana mencapai keterpaduan yang efektif dari pihak perusahaan dengan para pelnggan, saluran-saluran dan para pesaing.
f.          Masyarakat umum
Masyarakat umum dapat memperlancar dan menghambat kemampuan organisasi untuk mencapai sasarannya.Hubungan dengan masyarakat umum perlu dipahami sebagai pelaksana kegiatan pemasaran yang luas. Masyarakat umum menjadi sangat penting bagi perusahaan karena masyarakat umum akan memberikan dampak kemampuan organisasi perusahaan dalam mencapai sasarannya. Sebuah organisasi bukan hanya harus memperhatikan para pesaingnya dalam upaya memuaskan pasar sasarannya, tetapi juga memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakat umum yang menaruh perhatian.Apakah mereka itu menerima metode-metode perusahaan tersebut dalam menjalankan usahanya atau tidak. Karena kegiatan organisasi mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok tersebut menjadi masyarakat umum yang amat penting bagi oganisasi. Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai minat nyata atau yang masih terpendam atau yang memberikan dampak terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai sasarannya.
B.       Lingkungan Makro
Lingkungan makro perusahaan adalah tempat di mana perusahaan harus memulai pencariannya atas peluang dan kemungkinan ancaman.Lingkungan ini terdiri semua pihak dan kekuatan yang mempengaruhi operasi dan prestasi perusahaan. Perusahaan perlu untuk memahami kecenderungan dan megatrend yang menandai lingkungan saat ini.Lingkungan makro perusahaan terdiri dari enam kekuatan utama: demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya.
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan yaitu (Kotler 1997 : 78):
a.         Lingkungan Kependudukan
Kekuatan lingkungan yang pertama dimonitor adalah kependudukan karena orang banyak yang membentuk pasar. Perkembangan kependudukan dari waktu kewaktu yang terus meningkat dapat merupakan suatu peluang, sekaligus menjadi ancaman bagi sebuah usaha. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan pertumbuhan permintaan terhadap barang-barang yang dibutuhkan.
Lingkungan demografi memperlihatkan pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi, perusahaan distribusi, umur, etnis, dan pendidikan, jenis rumah tangga baru, pergeseran populasi secara geografi, dan perpecahan dari pasar masal menjadi pasar-pasar mikro.
b.        Lingkungan Ekonomi
Pasar membutuhkan daya beli seperti halnya orang banyak. Daya beli keseluruhan merupakan fungsi dari pendapatan saat itu, tabungan dan kredit yang tersedia. Para pemasar perlu menyadari keempat kecenderungan itu dalam lingkungan ekonomi. Penambahan-penambahan dalam variabel ekonomi diatas akan mempengaruhi dampak penjualan suatu produk secara langsung.
Lingkungan ekonomi memperlihatkan suatu perlambatan dalam pertumbuhan pendapatan riil, tingkat tabungan yang rendah dan hutang yang tinggi, dan perubahan pola pengeluaran konsumen.
c.         Lingkungan Fisik
Kondisi lingkungan fisik sangat berpengaruh bagi suatu usaha yang akan menjalankan bisnisnya. Lingkungan fisik biasanya dikaitkan dengan kondisi lingkungan alam disekitar usaha serta infrastruktur yang tersedia. Pasar harus menyadari akan peluang dan tantangan yang timbul akibat kekurangan bahan baku, biaya energi yang meningkat, tingkat polusi yang meningkat dan peran pemerintah yang berubah dalam perlindungan lingkungan.
Lingkungan alam memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu, biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau” yang berkembang untuk melindungi lingkungan.
d.        Lingkungan Teknologi
Setiap teknologi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong lajunya perkembangan usaha tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditentukan oleh seberapa banyak teknologi yang telah ditemukan. Teknologi merupakan peluang pembaharuan yang tidak terbatas, teknologi meningkatkan metode pengolahan yang lebih sempurna tetapi untuk jenis produk yang sifatnya khas, teknologi bukan merupakan faktor penunjang dan pendukung yang utama tetapi cara tradisional juga perlu tetap dipertahankan untuk menjamin keaslian/kealamianya.
Lingkungan teknologi memperlihatkan perubahan teknologi yang semakin cepat, kesempatan inovasi yang tak terbatas, anggaran riset dan pengembangan yang tinggi, konsentrasi pada perbaikan kecil daripada penemuan besar, dan pengaturan yang meningkat terhadap perubahan teknologi.
e.         Lingkungan Politik/Hukum
Keputusan-keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan perundang-undangan yang berlaku dan sikap pemerintah yang mempengaruhi dan membatasi gerak usaha perusahaan. Lingkungan ini terbentuk oleh hukum-hukum, lembaga pemerintah, dan kelompok penentang yang mempengaruhi dan membatasi gerak-gerik berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat.
Lingkungan politik memperlihatkan pengaturan bisnis yang substansial, peranan badan pemerintah yang kuat, dan pertumbuhan kelompok kepentingan umum. Lingkungan budaya memperlihatkan kecenderungan jangka panjang menuju realisasi diri, kepuasan langsung, dan orientasi yang lebih sekuler.
f.          Lingkungan Sosial/Budaya
Pengaruh membeli juga ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada setiap orang dan langsung ditiru oleh pihak lain. Kehadiran suatu produk dalam masyarakat serta diterima atau tindakannya yang baru sangat dipengaruhi oleh kultur masyarakat setempat. Lingkungan budaya juga dapat menciptakan peluang yang sangat besar bagi sebuah perusahaan.


ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Menganalisa Kompetitor dan Lingkungan yang Kompetitif
Lingkungan kompetitif mempengaruhi jumlah dan tipe kompetitor, manager pemasaran harus tahu bagaimana mereka berperilaku. Walaupun manager tidak bisa mengatur faktor ini, mereka bisa memilih strategi-strategi untuk menghindari kompetisi. Ahli ekonomi membuat 4 jenis situasi pasar (kompetitif):
1.                  Kompetisi Murni
2.                  Oligopoli
3.                  Kompetisi Monopolistik
4.                  Monopoli.
Kebanyakan menager pemasaran ingin mempunyai campuran pemasaran kuat dimana pelanggan bisa memenuhi kebutuhannya. Situasi monopoli , dimana sebuah perusahaan sepenuhnya mengatur penyebaran produk pasar, masih jarang dalam ekonomi pasar-langsung. Pemerintah biasa mengatur monopoli.
Pada kompetisi monopoli, sejumlah perusahaan berbeda menawarkan campuran pemasaran. Setiap kompetitor mencoba mengatur (sebuah monopoli) pada target pasar mereka. Di kompetisi monopoli, manager pemasaran terkadang mencoba membedakan produk sejenis dengan mengandalkan elemen campuran pemasaran.
Jalan terbaik bagi manager pemasaran untuk menghindari head-on kompetisi adalah dengan menemukan cara baru atau lebih baik untuk memuaskan pelanggan dan menyediakan nilai. Maka dari itu, manager pemasaran meminta saran kepada analisis kompetitor- sebuah pendekatan terorganisir untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan sekarang atau strategi pemasaran kompetitor potensial. Langkah awal dalam analisis kompetitor adalah untuk mengidentifikasi kompetitior potensial.
Biasanya, manager pemasaran dengan cepat memfokuskan pada analisis mereka untuk menentukan rival kompetitor –perusahaan kompetitor paling dekat. Rival (saingan) menawarkan produk serupa yang mudah dikenali.Pada sebuah analisis kompetitor, kamu juga mempertimbangkan rintangan kompetitor–kondisi sulit, bahkan tidak mungkin bagi sebuah perusahaan untuk berkompetisi di sebuah pasar. Rintangan itu membatasi rencana kita atau, kemungkinan lain menghalangi respon kompetitor terhadap sebuah strategi inovatif.
Seorang manajer marketing harus dengan aktif mencari informasi tentang kompetitor yang potensial. Walaupun beberapa perusahaan mencoba menyimpan rencana mereka sebagai suatu rahasia, informasi publik mungkin masih tersedia seperti pada publikasi penjualan, sales representatif, middlemen,ahli industri dan juga pelanggan. Internet juga merupakan sebuah sumber informasi yang cukup kuat. Kita dapat mencari tahu informasi tentang kompetitor melalui website maupun database perusahaan.
Pencarian informasi ini bukan tidak mungkin mnimbulkan permasalahan etis. Perlu diketahui, bagaimanapun juga, memata-matai kompetitor untuk mendapatkan rahasia penjualan adalah ilegal. Ganti rugi yang dikenakan akan sangat besar. Oleh karena itu kita perlu berhati-hati dalam mencari informasi tentang kompetitor.
Suatu perusahaan tentu saja akan menghadapi persaingan yang beragam dari suatu negara ke negara lain. Ketika lingkungan persaingan yang sangat ketat mulai terasa, sebuah perusahaan mungkin akan mendapatkan iklim persaingan maupun kesempatan yang lebih baik di negara lain.Selain itu, suatu saat sebuah perusahaan mungkin akan menghadapi situasi persaingan yang tidak terelakkan. Sebuah perusahaan yang mempelopori suatu produk, pada satu saat akan dihadapkan dengan kompetitor-kompetitor baru. Apabila tidak bisa bertahan, tentu saja kompetitor barulah yang akan menguasai pasar.

DUKUNGAN TEORI

Kata “ lingkungan” memangandung konotasi. Environment ysng berasal
dari kata  environs(daerah sekeliling/sekitar), tidak lain merujuk pada suatu konsep   biologi.   Sebagaimana   kita   ketahui,   pendekatan   modernis   banyak
mengambil pemahaman dari ilmu biologi-ekologi, mereka memandang organisasi
melalui   metafora ‘organisme’.   Secara   otomatis   dalam   hal   ini,   jika   kita
membayangkan organisasi sebagai mahluk hidup, maka pada saat yang sama kita membayangkan lingkungan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa konsep ‘lingkungan organisasi’ terutama adalah produk dari pemikiran modernis (Hatch, 1997:64)
Dalam  era  yang  serba  globalisasi  ini,  manajemen  pemasaran  sekarang
dihadapkan pada tuntutan untuk saling melakukan hubungan bisnis secara efektif.
Hubungan tersebut dilakukan antara manajemen pemasaran dengan lingkungan
pemasaranya. Lingkungan pemasaran itu sendiri merupakan seluruh pelaku atau
kekuatan yang berada di luar pemasaran itu sendiri yang dapat mempengaruhi
kemampuan manajemen untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik
dengan  pelanggan  sasaran.  Lingkungan  tersebut  menciptakan  ancaman  dan
peluang secara bersamaan yang kuncinya adalah bagaimana seorang manajer
pemasaran   dan   bawahanya   mampu   memanfaatkan   peluang   dan   berusaha
menyelesaikan ancaman yang ada.
Dalam era yang serba modern ini pula lingkungan pemasaran juga senantiasa secara dinamis selalu berubah dari waktu ke waktu.Maka dari itu manajemen pemasaran harus mampu menciptakan nilai dan kepuasan bagi pelangganya.Namun manajemen pemasaran dihadapkan pada lingkungan pemasaran yang serba modern ini lingkungan tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro ( Kotler dan Armstrong, 2001).
Perusahaan-perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat mengenali dan bereaksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan-kebutuhan dan kecenderungan-kecenderungan yang belum terpenuhi dalam lingkungannya.
Bahkan dalam perekonomian yang pertumbuhannya lambat, sejumlah individu dan perusahaan mampu menciptakan solusi-solusi baru terhadap kebutuhan yang belum terpenuhi.
Peluang-peluang juga ditemukan melalui identifikasi kecenderungan yang terjadi. Kecenderungan adalah suatu arah atau urutan kejadian yang memiliki momentum dan jangka waktu tertentu.
Kita harus membedakan antara suatu mode, kecenderungan dan mega trend. Mode bersifat “ tidak terduga, jangka pendek, dan tidak penting secara sosial, ekonomis dan politis”.
John Naisbitt, seorang pakar masa depan lain, lebih suka berbicara mengenai mega trend, dimana merupakan “ perubahan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang lebih luas, lebih lambat terbentuknya, dan bila suatu saat terbentuk, kecenderungan mega akan mempengaruhi kita untuk suatu waktu antara 7 sampai dengan 10 tahun, atau lebih.
Kecenderungan dan mega trend ini memang pantas mendapatkan perhatian khusus para pemasar. Suatu produk atau program pemasaran baru kemungkinan akan lebih berhasil jika sesuai dengan kecenderungan yang kuat daripada melawannya.

KESIMPULAN
Apakah yang dimaksud dengan lingkungan pemasaran?Lingkungan pemasaran terdiri dari para pelaku dan kekuatankekuatan “yang di luar kendali” berdasarkan mana organisasi merancang strategi pemasaran mereka. Secara khusus dirumuskan sebagai berikut: lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya.
Kita dapat membedakan lingkungan mikro dan lingkungan makro suatu perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu: perusahaan, para pemasok bahan mentah, pasar perantara, para. pelanggan, pesaing, dan para anggota masyarakat. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan yang mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan, yaitu: faktor kependudukan ekonomi, fisik, teknologi, politik, hukum dan kekuatan sosial/budaya. Mula-mula, kita akan membahas lingkungan mikro perusahaan dan kemudian lingkungan makronya.

DAFTAR PUSTAKA

http://aliciakomputer.blogspot.com/2009/03/analisis-lingkungan-makro.html
http://bhpbowo.wordpress.com/2010/07/16/lingkungan-pemasaran/
http://datakuliah.blogspot.com/2009/11/lingkungan-mikro-pemasaran-perusahaan.html
http://nuryaman-tritas.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-lingkungan-pemasaran.html
http://pemasarankokrepot.blogspot.com/2010/07/lingkungan-pemasaran-marketing.html
www.jurnal-sdm.blogspot.com